Wagub Emil Apresiasi Pemkot Probolinggo Cetak Pelaku UMKM Berdaya Saing Global

 

KANALSATU - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengapresiasi perhatian Pemerintah Kota Probolinggo dalam meningkatkan produk pelaku UMKM maupun IKM bahkan ke depan bisa berdaya saing secara global. Apalagi, sekitar 57,25 persen pertumbuhan ekonomi terhadap PDRB di Jatim disumbangkan pelaku UMKM.

 

Melalui metode pelatihan, pembinaan, pendampingan serta bantuan modal bagi pelaku UMKM secara bertahap dan terukur, Wagub Emil berharap perekonomian pelaku UMKM/ IKM meningkat. Termasuk ikut membangkitkan pendapatan daerah sekaligus mempromosikan produk-produk UMKM Kota Probolinggo.

 

“Saya yakin melalui metode pelatihan, pembinaan, pendampingan serta bantuan modal bagi pelaku UMKM secara bertahap dan terukur bisa menciptakan pelaku UMKM kita berdaya saing ke tingkat global,” ujar Emil Dardak saat melakukan dialog interaktif dalam acara refleksi forum silaturahmi komunitas UMKM/IKM di depan halaman Kantor Pemkot Probolinggo, Rabu (26/1/2022).

 

Disampaikannya, upaya membangkitkan geliat pelaku UKM yang dilakukan Wali Kota Probolinggo beserta jajaran sangat masif. Hal ini menunjukkan adanya atensi dan inisiatif sehingga membangun sinergitas yang baik antara pelaku UMKM dan Pemkot Probolinggo.

 

”Apa yang dilakukan Pemkot Probolinggo memastikan pelaku UMKM memiliki daya saing sehingga menjadi tuan dan nyonya sendiri dengan cara membeli produk UMKM asli Probolinggo,” tuturnya.

 

Agar usaha Kepala Daerah mensejahterkan pelaku UMKM yang berdikari, lanjut Emil, Pemprov Jatim mendesain program inovasi yang selaras dengan inovasi produk yang digarap masing-masing wali kota maupun bupati. Artinya, menyesuaikan kebutuhan dari masing- masing kepala daerah.


“Tinggal dikemas sesuai dengan produk masing-masing kab/kota karena Pemprov Jatim tidak memilih sendiri, tetapi disesuaikan dengan prioritas dari masing-masing kepala daerah,” jelas Mantan Bupati Trenggalek itu.

 

Meski pergerakan pelaku UMKM di Probolinggo cukup masif, Wagub Emil mengaku, pelaku UMKM Kota Probolinggo punya tantangan tapi juga memiliki peluang yang cukup banyak.

Di sini, kata dia, ada tol, pelabuhan termasuk ada kedekatan dengan wisata Tengger Semeru Bromo. ”Bagaimana Probolinggo menjadi destinasi bukan transit karena sebagian daerah berlomba-lomba menuju daerah destinasi,” katanya.

Khusus wisata di Kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS), Emil menjelaskan bagaimana upaya mendorong produk UMKM melalui destinasi wisata Bromo Tengger Semeru sehingga produk Probolinggo semakin eksis. Akan tetapi, kata Wagub Emil, perjalanan ini tidak bisa selesai satu langkah. Harus ada sinergitas antara pelaku UMKM, Pemkot/Pemkab bersama-sama.

 

”Tentu, dibarengi komitmen dari Provinsi Jatim kepada UMKM supaya tidak luntur. Tinggal berjuang dan berinovasi bersama-sama karena usaha tidak menghianati hasil,” jelasnya.

 

Tidak hanya berbicara wisata Bromo, Wagub Emil menekankan pentingnya melihat wisata lereng gunung Bromo yang mana Kota Probolinggo juga berada dekat dengan kawasan tersebut. Di lereng ini bagaimana mendorong wisatawan memiliki minat untuk menginap, kuliner atau belanja di Probolinggo.

 

Untuk mendukung produk UMKM, Pemprov Jatim memberikan beberapa pola program kerjasama atau koloborasi, yakni communal branding, rumah produksi bersama, akselerasi digital UMKM, pelatihan untuk pengembangan SDMmelalui sijawara, fasilitasi standarisasi di produk sertifikasi berhalal, inkubasi bisnis dan bisnis matching.

 

Lebih lanjut soal tambahan modal, Wagub Emil mengingatkan pelaku UMKM agar terlebih dahulu memahami pasarnya. ”Sebab, kalau dikasih modal tapi belum tau pasarannya, dikhawatirkan nanti sulit balik modal. "Permodalan akan kita berikan atensi tapi dengan catatan untuk usaha, bukan untuk komsumtif,” tegasnya.

 

Namun, lanjutnya, apabila pelaku UMKM sudah menemukan pasar dan ingin memperluas pasar, pemerintah akan berusaha mencarikan. Salah satu caranya mengajak masyarakat termasuk ASN Pemprov Jatim diminta mendahulukan untuk membeli produk-produk UMKM Kota Probolinggo. (KS-11)

Komentar