Jaga Keseimbangan Antara Job Seeker dan Job Market

Bangun Iklim Investasi di Jatim Semakin Kondusif

 

KANALSATU – Keseimbangan antara jumlah job seeker atau pencari kerja dan Job Market atau lapangan pekerjaan yang tersedia harus terus terjaga. Hal ini penting guna membangun iklim investasi Jatim agar semakin kondusif.

Dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, hingga Agustus 2022 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jatim tercatat 5,49 persen atau sebesar 1,26 juta orang. Angka tersebut terpantau turun sebesar 0,25 poin dibandingkan tahun 2021 yang ada pada angka 1,28 juta orang atau 5,74 persen.

Angka ini juga lebih rendah dari TPT Nasional yang berada diangka 5,86 persen untuk tahun 2022. Jawa Timur akan terus berusaha menurunkan tingkat pengangguran terbuka dengan meningkatkan kompetensi agar makin banyak terserap di dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja.

Mengacu pada angka tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan bahwa upaya untuk mempertahankan tren positif harus terus dilakukan.

"Antara Job Seeker dan Job Market haruslah seimbang secara kuantitatif maupun kualitatif, link and match dengan para stakeholder harus terus dijaga," tegasnya. Hal ini disampaikan saat membuka Kick Off Pelatihan Berbasis Kompetensi yang digelar UPT Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur di Kantor UPT BLK Surabaya, Selasa (14/3/2023).

Tercatat 370 orang peserta hadir secara luring dan 320 orang secara daring, berasal dari 16 UPT BLK di berbagai daerah di Jawa Timur. Terdapat total sebanyak 569 Paket Pelatihan yang disediakan oleh setiap UPT BLK. Dengan rincian, pelatihan institusional 346 paket, pelatihan mutu 210 paket, dan pelatihan CPMI 13 paket.

Dalam arahannya, Gubernur Khofifah berharap, pelatihan ini bisa memberi, meningkatkan serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan pada tiap peserta.

Gubernur Khofifah secara khusus juga berpesan agar para peserta selalu membangun rasa persaudaraan dan kekompakan dalam tim kerja yang solid.

Menurut Khofifah, rasa persaudaraan yang subtantif merupakan kunci untuk meningkatkan iklim yang baik dan menarik bagi para investor, baik dari luar maupun dalam negeri. Ini penting sebab calon-calon investor yang akan masuk Jawa Timur, akan memastikan apakah aman dan nyaman untuk berinvestasi di Jatim. Ini terkait dengan produktivitas usaha mereka.

"Suasana yang dibutuhkan untuk menarik investasi, bukan hanya capital, tetapi juga social capital. Jika iklim kita produktif, maka investasi juga akan produktif," imbuh Gubernur perempuan pertama Jatim ini.

Selain itu, Jawa Timur juga disebutnya memiliki potensi yang luar biasa akan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Berbagai upaya juga terus dilakukan Pemprov Jatim untuk meningkatkan produktivitas masyarakat.

Lebih lanjut disampaikan Khofifah, seluruh peserta pelatihan diharapkan bisa terus menjaga semangat dan optimisme yang berseiring dengan produktivitas.

Di akhir acara, Gubernur Khofifah juga berkesempatan menyapa peserta dari tiga UPT BLK yaitu UPT BLK Sumenep, UPT BLK Wonojati Malang dan BLK Singosari Malang.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmirgasi Prov. Jatim Himawan Estu Bagijo melaporkan, maksud kegiatan ini yakni memberikan dukungan dan penguatan kepada seluruh 16 UPT BLK Disnaker kepada seluruh peserta pelatihan di BLK sehingga dapat mengembangkan kompetensi serta produktivitas keunggulan ekonomi.

Himawan juga menyebut bahwa BLK Surabaya ini merupakan salah satu BLK Tipe A yang dimiliki oleh Pemprov Jatim dari total BLK yang dimiliki sebanyak 16 BLK.

"Kami juga melaporkan bahwa kick off ini dalam sejarah dilaksanakan UPT BLK Surabaya yang merupakan BLK Tipe A selain BLK Singosari dan BLK Wonojati dari 16 BLK miliki Pemprov Jatim," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Disnaker Prov. Jatim bersama Bank Jatim terkait pemagangan serta Disnaker Prov. Jatim bersama BPJS Ketenagakerjaan terkait Perlindungan Jaminan Sosial bagi Peserta Pelatihan.

Sebagai informasi pelatihan ini menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja. Sekaligus kompetensi yang tidak kalah penting shoft skill yaitu terkait attitude dan sikap kerja. (KS-9)

 

Komentar