PWI Jawa Timur dan KJRI Cape Town Jalin Komunikasi Perkuat Sinergitas

PWI - KJRI CAPE TOWN: Suasana komunikasi virtual antara Persatuan PWI Jawa Timur dengan KJRI Cape Town, Afael, Selasa (23/4/2024), sebagai upaya meningkatkan huhungan diplomasi kedua belah pihak. (kip)

KANALSATU - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur dan insan pers di provinsi ini berupaya menjalin komunikasi untuk memperkuat sinergitas misi diplomasi dengan KJRI Cape Town, Afsel.

Acara yang dikemas secara virtual pada Selasa (23/4/1024) itu, juga dimaksudkan sebagai upaya memperkuat silaturahmi antara kedua belah pihak.

Pada kesempatan ini, Konsul Jenderal (Konjen) RI Cape Town, Tudiono, didampingi Setyo Hargianto (Koordinator Ekonomi), Daddy Yuliansyah (Koordinator Pensosbud), Faiez Maulana (Koordinator Protokol Konsuler) dan Yelfina Eliskar Pranata (Informasi Diplomatik).

Sementara dari PWI Jawa Timur, terlihat dalam hubungan virtual itu adalah Ketua PWI Luthfil Hakim, didampingi Eko Pamuji (Sekretaris), Sokip (Wakil Ketua Bidang Kerjasama), Mahmud Hermini (Wakil Ketua Bidang Organisasi), Mahmud Hermono, Syaiful Anam (Wakil Ketua Bidang Sosial), dan jajaran pengurus PWI Jawa Timur lainya.

Pada kesemoatan itu Konjen RI menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya silaturahmi virtual antara KJRI Cape Town dan PWI Jatim.

Konjen menyampaikan sejumlah hal sebagai informasi, termasuk up date tentang kerjasama RI-Cape Town, Afsel. 

Konjen RI menggarisbawahi peran media massa yang sangat penting dalam mendukung diplomasi dan penguatan kerjasama RI-Cape Town, Afsel. 

Menanggapi penjelasan tersebut, Luthfi Hakim menyatakan sangat tertarik mendalami informasi hubungan dan kerjasama bilateral RI- Cape Town, Afsel dan menyampaikan kesiapannya agar pers dapat mengawal hubungan yang lebih konkrit.

Cak Item, panggilan Lutfil Hakim, bahkan menyampaikan sejumlah gagasan, diantaranya mendorong ekspor minyak sawit Indonesia ke Afsel dan memanfaatkan Afsel sebagai entry pointke pasar Afrika. 

“Trend ekspor kelapa sawit ke Afrika termasuk Afsel menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Afrika menjadi pasar alternatif yang perlu dioptimalkan. Lebih-lebih melihat pasar kelapa sawit di Eropa yang masih ups and downs di tengah hambatan kebijakan Uni Eropa,” ujar Cak Item.

Atas dasar itu dia juga mendorong peningkatan kerjasama di bidang investasi, terutama proyek-proyek infrastruktur. 

Cak Item mencatat, saat ini salah satu investor Afsel yakni Albany Power Generation sedang dalam proses feasibility study investasi di  Proyek Green Energy dan Infrastruktur Probolinggo. 

Tudiono menambahkan, bahwa tahun ini merupakan tahun yang istimewa dalam hubungan RI-Afsel, dimana kedua negara memperingati 30 tahun hubungan diplomatik.

Salah satu kegiatan penting yang akan diusung KJRI adalah penyelenggaraan Pasar Rakyat Indonesia di kota Mossel Bay pada tanggal 27 April 2024.

Kegiatan dimaksudkan untuk memperkenalkan tradisi Pasar Rakyat Indonesia dan merekatkan hubungan antar masyarakat kedua negara. 

Pasar Rakyat mencerminkan karakter khas masyarakat Indonesia yang ramah, tulus, sederhana dan bersahabat yang telah eksis ratusan tahun dan tetap terpelihara sampai sekarang di tengah-tengah kemajuan dan kemoderenan Indonesia saat ini.

Kegiatan Pasar Rakyat menyajikan promosi dan penjualan aneka kuliner, jajan pasar dan berbagai produk Indonesia. 

Pasar Rakyat juga akan menampilkan  pertunjukan tari dari berbagai daerah seperti Jatim, Bali, Betawi, Sumatera Barat, dan musik. 

Tari-tarian ini akan dibawakan oleh diaspora Indonesia di Cape Town, yaitu EON Group – School of Performing Arts yang berbasis di Cape Town, dan Pengajar tari group ini merupakan lulusan Bea Siswa Budaya Indonesia. (ard)

Komentar