LaNyalla: Pendidikan Jadi Kunci, Indonesia Harus Belajar dari Korea Selatan

LAWATAN DPD RI: Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, saat di KBRI Seoul, Korea Selatan, mengawali lawatannya di negara tersebut, Rabu (26/6/2024). (sef)

KANALSATU - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengatakan Indonesia seharusnya belajar dari Korea Selatan, yang mengutamakan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan. 

Karena Korea selalu mengutamakan peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan, sehingga hari ini Kotea lebih maju dari Indonesia. 

“Kekayaan SDM Indonesia lebih berlimpah dari pada Korea. Tetapi faktor SDM telah membuktikan sebagai faktor yang lebih penting. Padahal kita dan Korea sama-sama merdeka di tahun 1945. Tetapi Korea sekarang jauh lebih maju dan pendapatan per kapita masyarakatnya jauh di atas kita,” tegasnya saat lawatan di Korea Selatan, Rabu (26/6/2024).LaNyalla mengungkapkan hal itu saat mengawali lawatan delegasi DPD RI ke Korea Selatan di KBRI Seoul, Korea Selatan.

LaNyalla dan delegasi anggota DPD RI diterima langsung Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Indonesia untuk Korea Selatan, Zelda Wulan Kartika. 

Di hadapan para diplomat Indonesia, dia yang didampingi sejumlah anggota DPD RI, berharap para diplomat yang bertugas di Korea bisa memberi masukan-masukan strategis kepada pemerintah, tentang keunggulan Korea dalam berbagai bidang yang dapat menjadi arah prioritas pembangunan Indonesia.

“Saya pikir apa yang dicanangkan oleh presiden terpilih, tentang peningkatan kualitas SDM yang dimulai sejak dari bangku sekolah dengan pemberian makanan bergizi oleh negara sudah tepat. Karena orientasinya kepada kualitas SDM. Ini sama persis dengan yang dilakukan Jepang, setelah mereka porak poranda akibat bom atom di Hirosima dan Nagasaki. Saat itu Pemerintah Jepang fokus mengumpulkan para guru untuk prioritas pembangunan SDM,” tandasnya.

LaNyalla juga meminta KBRI di Seoul untuk memberi masukan kepada pemerintah pentingnya membangun heavy industry, seperti Korea memperkuat Samsung dan yang lainnya, sebagai alat ekspansi bisnis.

Langkah itu diakui sesuai dengan positioning Korea terbaru, yang akan menjadi negara industri senjata dan pertahanan terbesar di Asia. 

“Di tengah meningkatnya tensi geopolitik internasional dan global, serta disrupsi ekonomi global, memaksa semua negara di dunia untuk memilih prioritas sebagai positioning keunggulan. Korea telah melakukan itu. Ini yang harus segera dilakukan Indonesia. Dengan memetakan keunggulan komparatif dan kompetitif kita," jelasnya.

Indonesia, lanjut LaNyalla, diberkahi dengan SDM sebagai negara kepulauan dengan luasan laut yang lebih besar, sekaligus jumlah penduduk yang sangat besar, sehingga sudah seharusnya Indonesia dengan jeli dan cermat memilih positioning dengan memanfaatkan anugerah yang diberikan Tuhan. 

“Itulah mengapa kita harus mendukung upaya dan ikhtiar presiden terpilih Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia sejak dari bangku sekolah. Karena ini fakta yang tidak terbantahkan. Karena kalau kita search di Google, mengapa Korea maju, yang muncul nomor urut pertama, karena pendidikan. Dan kita harus jujur, mayoritas penduduk Indonesia lulusan SD dan sederajat,” pungkasnya. (ard)

Komentar