Kabinet Darat Prabowo, Lupa Mengelola Perdagangannya dan Menjadi Negara Maritim
Oleh: Daniel Mohammad Rosyid*
KANALSATU - SAAT ini Kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto sedang disusun. Saya tidak akan berkomentar soal ukuran kabinet dan personilnya, tapi hanya ingin memeriksa apakah kabinet ini punya visi maritim atau tidak.
Indonesia ini negara kepulauan dengan bentang alam seluas Eropa. Luas totalnya sekitar 5 juta km2, 70%-nya air.
Menjadi negara maritim adalah geostraegic default bagi negara kepulauan ini. Sedangkan kepentingan maritim adalah kepentingan trade and commerce.
China tidak mau menjadi manufacturer of the world saja. Sejak 10 tahun silam, China sudah memutuskan untuk menjadi transporter of the world. Menjadi negara maritim walaupun secara geografis China adalah negara benua seperti AS.
Pak Prabowo mungkin berpikir yang memilih beliau hingga menang 54% lebih dalam Pilpres 2024 lalu adalah manusia, bukan ikan.
Pak Prabowo mungkin berpikir bahwa memerintah di darat dan laut itu sama saja. Cukup satu menteri koordinator kemaritiman seperti zaman Luhut yang sibuk mengurusi banyak hal kecuali kemaritiman.
Karena ikan nggak bisa protes, ngurus ikan lebih gampang. Jadi bisa diurus sambil lalu. Nggakperlu serius.
Nabi mengatakan, kalau mau kaya, kau harus dagang. Nggak perlu punya sumberdaya alam yang melimpah. Yang penting kau bisa dagang batu bara, emas, nikel, kopi, dan sawit. Kau kuasai pasarnya. Kau tentukan harganya. Kau kuasai cara pembayarannya.
Untuk menjadi pedagang besar, kau harus punya armada dagang yang membawa barang daganganmu ke mana-mana. Ongkirnya harus masuk kantongmu. Kalau masuk ke kantong pelayaran asing, untungmu tergerus nyaris habis. Lalu Rupiahmu mudah dipermainkan mitra dagangmu. Lebih baik barter dari pada dibayar uang kertas yg bisa dicetak out of thin air. Beli pesawat atau kapal induk, bayar dengan ikan atau batubara.
Adalah Belanda yg tidak saja berhasil menjajah Nusantara dengan menguasai perdagangan antar-pulau di Nusantara, tapi juga membangun perusahaan pelayaran yang membawa rempah-rempah Indonesia ke seluruh dunia.
Belanda berhasil menggeser Spanyol sebagai adidaya dengan menjadi pedagang hasil-hasil pertanian, perkebunan, dll dari Indonesia dan menyebarkannya ke seluruh dunia dengan kapal-kapal berbendera Belanda. Kongsi dagang Belanda, VoC, pernah menjadi kongsi dagang terkaya di dunia.
Belanda, sebelum digeser Inggris, menjadi adidaya dengan menciptakan pasar modal yang pertama di dunia. Perusahaan-perusahaan Belanda menjadi besar tidak dengan berhutang, tapi dengan menggunakan pasar modal untuk membiayai operasinya di seluruh dunia.
Pak Prabowo mungkin mengira dia mewarisi pemerintahan maritim dari pak Jokowi karya pak Luhut. Bisa ditanyakan ke pengusaha pelayaran, apakah ada pemerintahan maritim di Indonesia saat ini. Jawabnya: pasti tidak ada.
Untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah, anehnya, Kabinet ini masih kabinet yang justru berpotensi menderita penyakit Belanda yang diderita negara-negara jajahannya. Terlalu sibuk mengelola komoditi, tapi lupa mengelola perdagangannya dengan menjadi negara maritim.
Prabowo pernah mengatakan bahwa dia adalah pelanjut Jokowi. Dulu Jokowi pernah menggagas Indonesia Poros Maritim Dunia. Sayang di tangan LBP, gagasan itu kemudian redup. Kini di tangan Prabowo, gagasan itu mungkin mati sama sekali.
Sukolilo, Surabaya 17 Oktober 2024
Penulis:
*@DOE ITS Surabaya