Patra Niaga Mulai Uji Coba Syarat QR Code untuk Pembelian Pertalite
KANALSATU – PT Pertamina Patra Niaga menginjak babak baru dalam kebijakan QR Code dalam pembelian BBM bersubidi Pertalite. Di Jatim, pihaknya sudah melakukan uji coba di beberapa SPBU.
Meskipun, subholding komersial dan perdagangan dari PT Pertamina itu belum mendapatkan perintah penerapan penuh dari pemerintah. Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan, penggunaan BBM bersubsidi masih menjadi perhatian khusus meskipun pemerintahan berganti. Bahkan, kabinet baru pun sudah mengungkit soal pentingnya subsidi tepat untuk masyarakat.
’’Subsidi BBM ini kuotanya memang setiap tahun turun karena dorongannya supaya yang mampu membeli BBM non subsidi. Nah, untuk membantu agar kuota tepat kami melakukan uji coba QR Code untuk pembelian Pertalite,’’ ujarnya di Surabaya.
Dia menjelaskan, uji coba tersebut dilakukan di beberapa daerah sejak akhir Oktober. Misalnya, Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Magetan, Madiun, dan Trenggalek. Kabupaten Kediri dan Nganjuk belum melaksanakan serentak namun sudah ada beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang menerapkan.
Di Surabaya sendiri, pihaknya sudah menerapkan sistem tersebut di SPBU COCO (Company Owned Company Operated). Ahad mengatakan SPBU berkode awal 51 itu dipilih perseroan karena punya infrastruktur dan SDM yang paling siap.
’’Setelah sosialisasi, saat ini dalam tahap uji coba. Soal kapan penerapannya, kami masih menunggu kebijakan pemerintah,’’ paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Section Head Communication & Relation Patra Niaga Jatimbalinus Taufiq Kurniawan mengatakan, saat ini sudah ada 260 SPBU di Jatim yang sudah melakukan uji coba. Jumlahnya menyerap 25 persen dari populasi SPBU Jatim sebesar 1029 titik.
Meski baru sebagian, dia mengatakan bahwa langkah tersebut mengakselerasi adopsi QR Code di Jatim. Hingga saat ini, total kendaraan di Jatim yang sudah terdaftar dalam sistem mereka mencapai 747 ribu unit.
’’Angka tersebut meningkat dibanding angka sebelum uji coba sekitar 500 ribu. Karena banyak juga mobil yang akhirnya mendaftar saat mengisi pertalite di SPBU yang sedang uji coba,’’ ungkapnya.
Memang, perluasan QR Code untuk Pertalite tak semudah implementasi QR Code untuk Solar alias BBM Diesel bersubsidi. Sebab, pengguna BBM solar biasanya angkutan niaga yang dimiliki perusahaan.
Sehingga, Pertamina hanya perlu menghubungi perusahaan untuk bisa mengakuisisi banyak data kendaraan. Namun, Pertalite sebagian besar dipakai oleh pemilik pribadi. Karena itu, butuh upaya yang ekstra untuk bisa melakukan meningkatkan jumlah QR Code. (KS-5)