Golf Armour Gelar Seminar ‘Rules of Golf’, Tingkatkan Literasi Aturan dan Sportivitas Pemain
KANALSATU – Dunia golf Indonesia tak hanya berkembang dari sisi prestasi, tetapi juga dalam hal pemahaman aturan main. Hal ini ditunjukkan oleh Golf Armour yang menggelar seminar bertajuk “Rules of Golf” pada 9–10 Oktober 2025 di Graha Famili Golf Surabaya.
Acara ini menghadirkan praktisi, otoritas peraturan, hingga golfer aktif untuk berbagi wawasan seputar regulasi permainan golf. Suasananya dikemas interaktif agar para peserta tidak hanya memahami aturan, tetapi juga bisa mengaplikasikannya langsung di lapangan.
Owner Golf Armour, Terence Wibowo, menegaskan bahwa seminar ini menjadi bagian dari visi jangka panjang membangun ekosistem golf yang lebih profesional dan sportif di Indonesia.
“Banyak pemain golf, bahkan yang sudah berpengalaman, masih belum memahami detail aturan. Kami ingin memfasilitasi pembelajaran ini dalam suasana terbuka dan aplikatif,” ujarnya.
Golf Armour berharap seminar ini bisa menjadi awal dari gerakan nasional memperluas literasi aturan golf. “Golf bukan sekadar memukul bola, tapi juga menghargai aturan dan menjaga semangat fair play,” tutur Terence.
Ketua Sub Bidang Peraturan PB PGI Alwi Hasan menekankan bahwa aturan golf bukan sekadar penalti atau diskualifikasi.
“Aturan mencerminkan integritas permainan. Dengan pemahaman yang tepat, pemain bisa menikmati golf secara lebih adil dan sportif,” jelasnya.
Para peserta menunjukkan respon positif. Putri Hasibuan, golfer aktif di turnamen amatir, mengaku seminar ini membuka wawasannya.
“Saya sering bingung dengan beberapa keputusan di lapangan. Sekarang saya lebih percaya diri dan tahu bagaimana menyikapi situasi sesuai aturan,” katanya.
Senada, Teddy Salim, golfer lain yang hadir, menilai bahwa peningkatan skill harus berjalan beriringan dengan pemahaman aturan.
“Selama ini banyak yang fokus ke teknik, padahal golf juga soal etika. Seminar seperti ini harus lebih sering diadakan,” ungkap Teddy.
Selain materi utama, seminar juga menghadirkan diskusi terbuka dengan studi kasus nyata dari lapangan. Interaksi aktif membuat suasana semakin dinamis dan relevan bagi para peserta.
(KS-5)
