SIG Fasilitasi UMK di Gresik Belajar Strategi E-Commerce

SIG menyelenggarakan pelatihan public speaking untuk promosi pada platform digital yang diikuti 40 pelaku Usaha Menengah dan Kecil (UMK) di Gresik.

KANALSATU  – Perilaku berbelanja masyarakat kini mengalami pergeseran. Dari yang dulunya berbelanja langsung, kini lebih menggemari belanja secara daring.

Perubahan ini menuntut pelaku usaha untuk kreatif dan inovatif dalam komunikasi dan promosi pada platform digital. Melalui program pelatihan yang diselenggarakan oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), sebanyak 40 pelaku Usaha Menengah dan Kecil (UMK) belajar meningkatkan kemampuan berbicara untuk mempromosikan produk. 

Bertajuk “Enhancing Self Confidence, Strengthening Competitiveness”, program yang diselenggarakan SIG bekerja sama dengan bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Unit Kembangan Kabupaten Gresik ini, merupakan program lanjutan untuk membantu para pelaku UMK meningkatkan omzet penjualan. 

Keempat puluh peserta pelatihan merupakan pelaku UMK yang berasal dari 6 Kelurahan/Desa di Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, meliputi Kelurahan Singosari, Sidomoro, Gending, Desa Sidorukun, Segoromadu, dan Kramat Inggil. Enam UMK di antaranya merupakan hasil kerja sama Program Pembinaan UMK (PUMK) dengan BRI.

Selain peningkatan keterampilan komunikasi dan promosi, SIG juga memfasilitasi dan merekomendasikan akses pembiayaan melalui kerja sama program PUMK dengan BRI, yang memiliki kewenangan untuk menilai kelayakan usaha dan kemampuan UMK dalam pembayaran, sehingga lebih tepat sasaran dan turut mendorong keberlanjutan usaha.

Selama dua hari, para peserta diberikan pelatihan dasar-dasar public speaking untuk mengoptimalkan promosi produk, pembuatan video promosi, penyusunan profil usaha yang efektif, strategi pemasaran digital dengan optimalisasi e-commerce dan media sosial, hingga praktik business matching untuk mengetahui strategi komunikasi yang efektif saat bertemu calon pembeli.

Nurhayati (41), pengurus PKK Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, yang juga memproduksi keripik pisang merek Sujaku bersama kelompoknya melalui kerja sama dengan Bumdes Kembangan, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan pelatihan ini. 

Selama ini, produk keripik pisang produksinya dipasarkan secara sederhana, terbatas dari mulut ke mulut, arisan, maupun melalui grup WhatsApp, tanpa memanfaatkan media sosial atau platform penjualan daring.

Menurutnya, pelatihan ini sangat bermanfaat karena menambah wawasan, khususnya strategi promosi melalui media online. Selama ini, kelompoknya hanya memasarkan secara tradisional, belum pernah terpikir berjualan secara modern dan efektif. 

"Selain itu, materi public speaking yang diberikan juga membuka pemahaman baru tentang cara menyampaikan pesan dengan percaya diri agar produk yang kami jual lebih meyakinkan di mata konsumen,” ujar Nurhayati.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menegaskan bahwa SIG senantiasa berkomitmen mendukung kemajuan UMK di Indonesia sebagai upaya memperkuat perekonomian daerah sekaligus mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. 

Menurutnya, inisiatif pengembangan kapasitas UMK tidak hanya bertujuan agar pelaku usaha mampu bertahan, tetapi juga mendorong mereka untuk tumbuh, naik kelas, dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

“Melalui pendampingan yang berkelanjutan, SIG berharap UMK dapat lebih mandiri, adaptif, dan inovatif, sehingga memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi bangsa,” ujar Vita Mahreyni.

Kepala BRI Unit Kembangan Gresik, Rahmaddiansyah Akbar, mengapresiasi inisiatif SIG dalam memberikan dukungan peningkatan kompetensi sesuai kebutuhan UMK. Menurutnya, sebagai mitra strategis SIG dalam penyaluran layanan perbankan, BRI berkomitmen mendukung pengembangan UMK melalui fasilitas pembiayaan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan bisnis para pelaku usaha.

“Pelatihan public speaking ini menjadi momentum penting bagi UMK untuk meningkatkan keterampilan komunikasi sekaligus memperkuat daya saing. Tidak hanya soal materi, tetapi juga kesempatan memperdalam praktik yang bisa langsung diimplementasikan," ujarnya. 
(KS-5)

Komentar